Sekretaris Badan: Perlunya Big Data Keagamaan
  • 18 November 2020
  • 243x Dilihat
  • berita

Sekretaris Badan: Perlunya Big Data Keagamaan

Keberadaan data-data dasar keagamaan sangat penting. Data-data dasar tersebut mestinya disusun sebagai big data keagamaan yang bisa dijadikan acuan program atau kebijakan Kementerian Agama.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Dr. Moh. Isom, M.A. dalam pidato keynote speech pada pembukaan kegiatan seminar hasil penelitian yang dihelat oleh Balai Litbang Agama (BLA) Semarang di Hotel Lorin Dewangsa Solo (17/11/2020). Di hadapan para Kepala MA, guru keterampilan, lembaga usaha, dan jajaran Kementerian Agama Wilayah Prov. Jateng, Isom menegaskan perlunya big data keagamaan yang bisa dijadikan rujukan dalam penyusunan program dan kebijakan.

Menurut Isom, eksistensi Balai Litbang harus mampu menyusun big data keagamaan. BLA Semarang, misalnya, mestinya menyediakaan data rumah ibadah, madrasah, aliran keagamaan, majelis taklim, dan data keagamaan lainnya.

“Bank data itu bisa dihimpun dari penelitian-penelitian dasar. Namun, penelitian evaluatif juga perlu,” kata Isom.

Isom mengatakan, sudah saatnya kita merevolusi setiap kebijakan dan program dengan landasan hasil riset. Tradisi penyusunan program selama ini cenderung ‘tiba saat tiba akal’ mesti diakhiri. Karena program-program yang tanpa didasari riset hanya bisa berjalan dalam jangka pendek.

“Program atau kebijakan yang tidak didasari oleh kajian penelitian tidak memiliki sustainability. Biasanya berumur pendek,” tambahnya.

Selain itu, ditegaskan Isom, eksistensi Balai Litbang sebagai penyedia big data juga harus peka perubahan. Riset-riset harus disesuaikan dengan kondisi zaman yang berubah sangat cepat.