Pendidikan keluarga dalam Karya Sastra
  • 17 November 2020
  • 380x Dilihat
  • berita

Pendidikan keluarga dalam Karya Sastra

Banyak kasus perceraian di Jawa Tengah, salah satu penyebabnya pasangan kurang memahami konsep keluarga, sehingga kasus perceraian semakin meningkat. Padahal Kementerian Agama telah melakukan bimbingan pra nikah, disampaikan ketika pasangan akan menikah.

Hal itu diungkapkan Umi Masfiah, M.Ag, saat menyampaikan Hasil penelitian Nilai Pendidikan Keluarga dalam Naskah Keagamaan Karya Mangkunegara IV, di Hotel Megaland Solo, Selasa (17/11). Dia menyebut pendidikan keluarga, penting untuk terapkan pada pra nikah karena untuk pondasi dalam membangun keluarga dan bermasyarakat.

Lebih lanjut Umi Masfiah mengatakan ada berberapa serat yang bisa jadikan rujukan dalam Pendidikan Pra nikah yakni, Serat Pralambang Rara Kenya, Serat Pariminta, Serat Salokatama, Serat Pariwara, Serat Warayagnya. Sedangkan pendidikan paska nikah terdapat dalam Serat Darmawasita, Serat Salokantara, Serat Manohara. 

“Diharapkan dalam berkeluarga adanya keuletan dan ketangguhan, memiliki fisik dan materi yang cukup untuk hidup mandiri dan membentuk keluarga  harmoni,” tutur Umi Masfiah Ketua Tim Penelitian Nilai Pendidikan Keluarga dalam Nilai Pendidikan Keluarga dalam Naskah Keagamaan Karya Mangkunegara IV.

Sementara itu, R.Ngt. Ng. Dra. Darweni M.Hum mengatakan karya sastra sampai saat ini masih menjadi pedoman kehidupan dan bernilai keagamaan, khusus mengenai nilai-nilai pendidikan keluarga. Karya sastra KGPAA Mangkunegara IV sangat universal dan  masih relevan digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sampai saat ini khususnya sastra yang bernilai pendidikan keluarga.

“Serat-serat Anggitandalem KGPAA Mangkunegara IV berisi tentang nilai-nilai pendidikan keluarga sebagai pembentuk karakter bangsa merupakan kearifan lokal yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan dalam kehidupan masyarakat Jawa,” tandas Darweni pengelola naskah kuno perpustakaan Rekso Pustoko.