Mengubah Ejaan Baku Enam Nama  yang diserap dari Bahasa Arab
  • 20 November 2020
  • 1463x Dilihat
  • berita

Mengubah Ejaan Baku Enam Nama yang diserap dari Bahasa Arab

Dalam penulisan karya ilmiah perlu memperhatikan kata baku dan kata tidak baku. Kata-kata ini seringkali menjadi kendala dalam penulisan.

Hal ini disampaikan Agus Sudono dari Balai Bahasa Jawa Tengah dalam kegiatan Penyusunan Eksekutif Summary dan Policy Brief Penelitian Isu-isu Aktual Bidang Lektur, Khazanah Keagamaan dan manajemen Organisasi (LKKMO), di hotel Azana Semarang, Jumat (20/11).  Agus menuturkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyetujui ejaan baku enam  nama yang diserap dari Bahasa Arab atas permintaan Kementerian Agama RI.

Merujuk Surat Nomor:1531/BSI/2019 tanggal 5 Agustus 2019, mengenai tanggapan permohonan pembakuan istilah dalam KBBI yang berkaitan dengan ejaan beberapa kata serapan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Sebagai tanggapan permintaan Kementerian Agama RI, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa  Mengubah Ejaan Baku Enam Nama  yang diserap dari Bahasa Arab pada pemuktahiran KBBI Oktober 2019 yaitu. Alquran" menjadi "Al-Qur'an", "Baitulmakdis" menjadi "Baitulmaqdis", "Lailatulkadar" menjadi "Lailatulqadar", "Masjidilaksa" menjadi "Masjidilaqsa" dan "Rohulkudus" menjadi "Ruhulkudus".

Dalam surat itu, dijelaskan, huruf "q" akan tetap diserap "q" apabila digunakan dalam kata yang merupakan nama seperti Ruhulqudus, Masjidilaqsa dan Lailatulqadar. Sedangkan huruf "q" akan diserap menjadi "k" apabila digunakan dalam kata umum, seperti istikamah. Namun, ada juga beberapa kata yang dipertimbangkan untuk tetap menggunakan huruf "q". Alasannya, untuk membedakan dengan kata lain. Seperti kata "Makam" dan "Maqam".