Selama ini masyarakat Internasional melihat Islam dari sudut pandang Islam Timur Tengah. Mereka tidak melihat Islam yang dianut masyarakat Indonesia. Islam Indonesia memiliki dasar budaya dan tradisi yang masih dipertahankan di masyarakat.
Demikian disampaikan Adri Wanto dari S.Rajatnam School of International Studies dalam kunjungan ke Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, Rabu (7/9). Ia menambahkan kekayaan budaya Indonesia perlu dimunculkan, supaya dunia internasional lebih bisa melihat Islam di Indonesia secara lebih objektif.
“Mari membuka mata dunia tentang Islam Indonesia dari orang Indonesia sendiri, bukan dari peneliti luar,” ungkap Andri.
Lebih lanjut Andri menuturkan setiap daerah memiliki tradisi berkaitan dengan ajaran Islam. Tetapi hal ini tidak diketahui oleh orang di daerah lain apalagi di dunia internasional. “Khazanah lokal banyak yang tidak diketahui oleh dunia internasional supaya mereka tidak memandang Islam di Indonesia sama dengan Islam di Timur Tengah.
Sementara itu Leonard C. Sebastian mengatakan sebuah jurnal yang mempunyai topik dan materi yang menarik hanya dikemas dalam bahasa Indonesia. Jika dikemas dalam bahasa lain maka akan lebih banyak yang membacanya.
“Kita membuat workshop penulisan agar tulisan orang-orang Indonesia bisa masuk ke jurnal Internasional, sehingga masyarakat internasional mengetahui problematika yang terjadi di setiap daerah,” lanjut Leonard.
30 Juli 2018
7 Mei 2021
31 Oktober 2020
7 Juli 2020