Kolaborasi Tiga Balai, Hasilkan Panduan Moderasi Beragama untuk Guru/Pembimbing dan Generasi Z
  • 4 November 2021
  • 184x Dilihat
  • berita

Kolaborasi Tiga Balai, Hasilkan Panduan Moderasi Beragama untuk Guru/Pembimbing dan Generasi Z

(Yogyakarta, 04 November 2021) Balai Litbang Agama Semarang bekerja sama dengan Balai Litbang Agama Jakarta dan Balai Litbang Agama Makassar tengah melaksanakan kegiatan uji validasi panduan moderasi beragama di media sosial untuk guru/ pembimbing dan gen z yang bertempat di Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dimana pada hari pertama mengundang beberapa guru Madrasah Aliyah Negeri dan guru SMA negeri yang ada di Yogyakarta, sedangkan pada hari kedua akan menghadirkan generasi Z yang terdiri dari siswa-siswi di SMA Negeri dan MAN Yogyakarta serta pemenang lomba pembuatan video moderasi beragama yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Pembukaan acara dimulai pukul 08.00 WIB, dihadiri oleh Plt. Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (Dr. H. Susari, MA) yang memberikan sambutan dan pengarahan.

Pada sambutannya, bapak Susari menyampaikan bahwa moderasi beragama bukan sekedar urusan Kementerian Agama, akan tetapi ini adalah urusan bangsa, karena moderasi beragama merupakan program mandatori rencana jangka panjang sampai tahun 2025 sehingga harus diimplementasikan dalam semua aspek kehidupan. Sebagai pionir dalam menstreaming moderasi beragama dimana embrionya adalah kementerian agama, saya rasa buku panduan ini menjadi penting sebagai pedoman dalam menghadapi generasi z yang lebih melek teknologi.

Generasi z sebagai entitas paling aktif di media social mempunyai perspektif yang bagus untuk diberikan pengajaran tentang moderasi beragama. Generasi z sudah sangat familiar dengan teknologi, maka jika tidak dibarengi degan moderasi beragama sangat berbahaya bagi mereka. Ketidakmampuan dalam mengelola keragaman, dapat mengakibatkan perpecahan. Saya rasa dalam penguatan konteks moderasi beragama menjadi sangat penting sebagai 4 pilar yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta penguatan budaya lokal. Diakhir sambutanya, bapak susari menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar penyelesaian secara administrasi, tetapi secara substantif kegiatan ini sangat penting dan menjadi kontribusi yang besar dalam membangun komitmen kebangsaan kita. Semoga kegiatan ini bisa produktif benar-benar menghasilkan panduan yang berkualitas tinggi.

Kreativitas Media Sosial: buat seru-seruan aja!

Demikian judul materi yang disampaikan oleh narasumber dari BASMARU Academy (Baso Marannu). “Yang seru apanya? adalah penggunaan media audio, visual dan audiovisual yang tidak membuat bosan” ujar Baso. Memasuki kreativitas 4.0 orientasinya bukan hanya sekedar produk kreatif tetapi sudah dituntut pada human centric era karena setiap perubahan akan menghasilkan benih kreativitas. Kunci utama kreativitas pada media sosial adalah fitur terbaru aplikasi medsos yang menjadi tren.

Baso Marannu juga memaparkan tentang rahasia algoritma pada media sosial yakni, 1. Konsisten dalam membuat konten; 2. Pastikan metadata sudah teroptimasi mulai dari penggunaan keyword yang relevan dan banyak dicari, penggunaan tags, penulisan deskripsi yang jelas dan lain-lain; 3. Perhatikan performa aplikasi analitiknya (konten apa saya yang disukai viewer, mana yang memiliki engangement paling tinggi); 4. Pastikan thumbnailnya menarik untuk di klik; 5. Penggunaan jenis huruf yang jelas dan mudah terbaca akan menarik minat viewer; 6. Penggunaan warna yang kontras juga akan menarik viewer untuk melihat konten kita; 7. Pemanfaatan diagram, serta penggunaan animasi yang tidak berlebihan. Diakhir materi, Baso Marannu menyampaikan tentang muatan pesan keagamaan dalam moderasi beragama. Dalam memperkuat muatan moderasi beragama, ada beberapa pesan yang perlu digaungkan, antara lain adalah memajukan kehidupan umat beragama, menjunjung tinggi keadaban mulia, menghormati harkat martabat manusia, memperkuat nilai moderat, mewujudkan perdamaian, menghargai kemajemukan, serta mentaati komitmen berbangsa.

Pemaparan materi yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab seputar kreativitas dalam bermedia sosial serta moderasi beragama dikalangan generasi z, berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Kegiatan uji validasi dimulai kembali pada pukul 13.00 WIB dengan agenda mengupas buku panduan moderasi beragama di media sosial untuk guru/pembimbing dan gen z yang dibagi menjadi 3 komisi sampai dengan sidang komisi dan penutupan pada pukul 17.00 WIB.