Ikrar Deklarasi Moderasi Beragama dalam Diseminasi Hasil Penelitian
  • 19 Oktober 2021
  • 239x Dilihat
  • berita

Ikrar Deklarasi Moderasi Beragama dalam Diseminasi Hasil Penelitian

(SIdoarjo, 19 Oktober 2021) Balai Litbang Agama (BLA) Semarang mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan tentang moderasi beragama yang dilakukan selama lima tahun terakhir. Digelar di Luminor Hotel Sidorajo, pada Selasa 19 Oktober 2021, diseminasi ini diikuti oleh stake holder dari Kementerian Agama, FKUB, MUI, dan perwakilan ormas keagamaan di Kota Sidoarjo.

Dalam sesi pembukaan, Kepala BLA Semarang Dr. Samidi, S.Ag., M.S.I. secara resmi membuka acara diseminasi. Samidi  mengatakan, kegiatan diseminasi ini merupakan upaya kontribusi pada gerakan moderasi beragama yang digalakkan oleh Menteri Agama.

"Saat ini Gus Menteri melakukan gerakan moderasi beragama yang sudah digalakkan semenjak era kepemimpinan Menteri Agama Bapak Lukman Hakim, yang salah satunya dipercayakan kepada Badan Litbang. Karenanya Balai Litbang Agama Semarang turut melakukan kegiatan terkait moderasi dengan sosialisasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan yang pernah kami lakukan," kata Samidi.

Samidi menambahkan, sejak tahun 2016 BLA Semarang melakukan berbagai penelitian dan pengembangan terkait isu moderasi beragama. Di antaranya adalah penelitian tentang radikalisme kelompok keagamaan (2016), gerakan keagamaan radikal di kalangan pelajar SMA (2017), dan gerakan keagamaan radikal di kalangan mahasiswa (2019). Ketiga penelitian tentang radikalisme itu ditautkan dengan konteks kebangsaan. Pada tahun 2019 juga melakukan penelitian tentang moderasi beragama di kalangan kelas menengah muslim perkotaan. Selain itu, BLA Semarang juga melakukan sejumlah pengembangan yang merespon isu radikalisme dan moderasi beragama.

Berdasar pada penelitian-penelitian dan pengembangan itu BLA Semarang menyusun rekomendasi terkait upaya moderasi dan deradikalisasi kepada kementerian atau lembaga terkait. Rekomendasi itulah yang menjadi pertimbangan bagi pengambilan kebijakan para Menteri dan pimpinan lembaga.

Pada diseminasi ini Rosidin, S.E., M.M., Peneliti Madya pada BLA Semarang, mempresentasikan hasi-hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama lima tahun terakhir. Rosidim mengangkat tema "Perubahan Pola Dakwah di Era Disrupsi (studi kasus Habib Luthfi di Pekalongan)".

Rosidin mengungkapkan pandangan sikap moderasi Habib Luthfi dalam menafsirkan lagu Indonesia Raya. "Makna Lagu Indonesia Raya dapat diibaratkan dengan sebutir nasi, sebelum menjadi nasi, harus melalui beberapa tahapan, seperti mencangkul tanah, proses nandur sampai menjadi padi yang kuning, setelah menguning banyak hama yang merusak padi. Oleh sebab itu sebelum dan sesudah makan harus membaca doa untuk menghargai jerih payah petani, dan rasa syukur atas rezeki yang sudah diberikan" ungkap Rosidin.

Rosidin menjelaskan, sasaran penelitian dan pengembangan moderasi beragama yang dilakukan oleh BLA Semarang cukup beragam. Mulai dari kelompok keagamaan, majelis taklim, rohis, aktivis mahasiswa, hingga eks teroris dan istrinya beserta keluarganya.

Kegiatan pengembangan belakangan ini lebih banyak menyasar pada generasi milenial yang lebih konsen pada media sosial dan dunia digital. Di antara kegiatan pengembangan adalah moderasi beragama melalui vlog, dan yang terakhir moderasi beragama melalui komik. Dalam penutupan terdapat ikrar Deklarasi Moderasi Beragama yang dilantunkan oleh seluruh peserta kegiatan diseminasi. (Ry*)