Guru di Perbatasan, Pahlawan Sesungguhnya
  • 29 Maret 2016
  • 148x Dilihat
  • berita

Guru di Perbatasan, Pahlawan Sesungguhnya

Pontianak (29 Maret 2016). Para  pendidik yang bertgas di wilayah perbatasan, sesungguhnya mereka adalah para pahlawan bangsa. “Disadari atau tida, anda para pendidik yang bertugas di wilayah perbatasan adalah the real heroes”.

Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Litbang dna Diklat Kementerian Agama, Prof. abd. Rahman Mas’ud, Ph.D. saat memberikan sambutan di hadapan peserta Workshop Penyusunan Modul Pendidikan Agama Berbasis Nilai-Nilai Kebangsaan yang diinisiasi oleh Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, 29 Maret – 1 April 2016.

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Mahkota, Pontianak diikuti oleh perwakilan guru agama yang bertugas di wilayah perbatasan. Mereka berasal diantaranya dari Jagoi Babang, PAloh, Sambas, dan wilayah lain yang berada pada wilayah perbatasan di Propinsi Kalimantan Barat. Selain itu, kegiatan juga diikuti oleh para pengawas guru agama dari Kanwil Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat.

Dalam sambutannya, Kabalitbangdiklat mengingatkan kepada para peserta bahwa ancaman kedaulatan bangsa saat ini  berasal dari derasnya arus globalisasi yang berdampak pada derasnya arus informasi global yang membanjiri wilayah kedaulatan NKRI. “Globalisasi dengan keterbukaan informasinya telah membawa kita pada kondisi dimana sekat-sekat kebangsaan yang semakin menipis. “Globalisasi telah membentuk semacam global villages dimana sekat kebangsaan menjadi memudar, boarderless”demikian ujarnya.

Namun demikian, meskipun globalisasi menjadi ancama yang cukup serius bagi ketahanan bangsa, Kabalitbangdiklat tetap mengingatkan bahwa permasalahan perbatasan juga menyimpan potensi ancaman yang tidak kalah seriusnya. “oleh karenanya, peran bapak ibu sebagai guru agama di wilayah perbatasan menjadi sangat penting” tegas Mas’ud. “Bapak ibu-lah yang menjadi ujung tombak dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air dan pembelaan terhadap NKRI kepada anak didik di perbatasan” lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Kabalitbangdiklat menggarisbawahi bahwa kegiatan penyusunan modul  pendidikan agama yang berbasis pada nilai-nilai kebangsaan yang sedang diinisiasi oleh BLA Semarang merupakan langkah yang sangat strategis. “Kami berharap modul yang sekarang disusun selain dapat menjadi panduan bagi para pendidik agama di wilayah perbatasan, juga dapat memberikan tambahan semangat bela negara,” harapnya.