Gerakan Literasi Ulama Nusantara
  • 20 November 2020
  • 248x Dilihat
  • berita

Gerakan Literasi Ulama Nusantara

Ulama nusantara telah menerapkan literasi sejak dulu, tak heran, jika literasi sudah mengakar di masyarakat pesantren.

Hal tersebut dikatakan Moch. Lukluil Maknun dalam kegiatan Penyusunan Eksekutif Summary dan Policy Brief Penelitian Isu-isu Aktual Bidang Lektur, Khazanah Keagamaan dan manajemen Organisasi (LKKMO), di hotel Azana Semarang, Jumat (20/11). Ia menambahkan karya ulama nusantara sampai saat ini, masih diajarkan di pondok pesantren.

Draf Eksekutif dan Policy Brief Penelitian Isu Aktual Bidang LKKMO, masih membutuhkan kritik dan saran. "Saya mempersilakan teman-teman untuk mengkritisi mulai dari judul hingga rekomendasi," tutur Ulil. 

Sementara itu, Agus Iswanto mengusulkan judul yakni gerakan literasi khazanah keagamaan dan manuskrip seperti naskah karya KH. Ahmad Rifai Kalisalak.

"Kementerian agama dan pegiat literasi, perlu lebih banyak lagi mengadakan kegiatan kajian-kajian karya Ulama Nusantara," Agus Iswanto peneliti naskah kuno.

Agus Sudono dari Balai Bahasa  Jawa Tengah menuturkan judul sebaiknya langsung mengena pengambil kebijakan dan ditambahkan lokasi penelitian, hal ini untuk membedakan penelitian yang lainnya.