Dr. Samidi: Untuk Kelola Jurnal Pokjawas Madrasah, Pilih Sosok Original
  • 8 Juni 2020
  • 346x Dilihat
  • berita

Dr. Samidi: Untuk Kelola Jurnal Pokjawas Madrasah, Pilih Sosok Original

Pokjawas Madrasah Provinsi Jawa Tengah berencana membuat jurnal ilmiiah untuk menfasilitasi daan menampung karya tulis ilmiah pengawas yang cukup banyak dan layak dipublikasikan. Gagasan untuk mengelola jurnal ini merupakan salah satu program unggulan yang sudah dicanangkan dalam rapat Pokjawas beberapa waktu lalu.

Terkait hal itu, ketua Pokjawas Madrasah, Asikin dan pengurus, Amhal Kaefahmi, melakukan anjang sana, penjajakan kerjasama dengan Balai Litbang Agama Semarang, Senin (8/6/2020). Keduanya diterima langsung oleh kepala Balai Litbang Agama Semarang, Dr. Samidi Khalim. Turut hadir, peneliti setempat, Wahab dan Aji Sofanuddin.

Kedua pengurus Pokjawas madrasah sharing terkait langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengelolaan jurnal ilmiah Dimulai dari persiapan apa yang harus dilakukan sampai pada terbitnya jurnal. Berbagai masukan dan tips disampaikan kepala Balai Litbang Agama Semarang, Samidi. Ia juga menyatakan mendukung dan akan mensupport penuh gagasan baik yang dilakukan Pokjawas Madrasah Jateng ini.

“Kami support gagasan ini. Teman-teman pun siap siap mendampingi dalam pengelolaannya nanti. Karena itu, buat surat kerja sama ke Balai Litbang Agama Semarang,” tutur Samidi.

Menurut Samidi, langkah pertama yang harus dilakukah adalah, menyiapkan dan mengajak orang-orang yang punya komitmen kuat sebagai pengelola jurnal, termasuk orang yang menguasai IT dan pengelolaan website. Tampilan jurnal ilmiah pengawas mesti dibuat spesifik, yakni yang berkaitan dengan tugas pengawasan.

“Pengelolaan jurnal ilmiah butuh Original. Artinya, orang-orang yang gila jurnal, sehingga mereka bisa menjadi pengawas penggerak,” ucap Samidi, yang juga authors jurnal berkategori SINTA.

Dikatakannya, editor jurnal yang akan dibentuk  diambilkan dari internal pengurus Pokjawas Provinsi dan bisa ditambah dari unsur luar, agar kedepannya dapat mencapai great jurnal terakreditasi yang memenuhi standar id Google Scooler, bahkan Scopus. Sedangkan untuk mitra bestari, dicarikan para expert pada content/isi/substansi tulisan maupun metodologi.

Ada beberapa tahap yang mesti dilalui untuk sampai terbit tiap edisi jurnal, yaitu (1) tahap memilih dan memilih naskah atau artikel jurnal yang dikirim para penulis untuk disebar ke masing-masing editor; (2) artikel atau naskah jurnal yang telah diseleksi, menyangkut isi, metodologi, dan aturan selingkung, dikirimkan ke mitra bestari untuk direview dan diberi skor; (3) naskah jurnal yang sudah dapat skor dari reviewer kemudian diranking oleh editor; dan (4) finalisasi.

“Mitra bestari adalah para pakar di bidang tertentu yang menilai atau mengoreksi/review manuskrip jurnal yang masuk,” jelas pemilik Disertasi berjudul, “Sufisme Jawa dalam Kitab-kitab Primbon,” ini dengan mantap. (Amhal Kaefahmi/bd)