Dialog Lintas Guru Pendidikan Agama di NTT
  • 12 Februari 2015
  • 227x Dilihat
  • berita

Dialog Lintas Guru Pendidikan Agama di NTT

Tanggal 10 -12 Pebruari 2015 Balai Litbang agama semarang melaksanakan worksop dialog lintas guru pendidikan agama di Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Workshop yang diikuti oleh 40 peserta baik guru pendidikan agama dan peneliti diselenggarakan di Asrama Haji Kota Kupang di jalan Amabi No 55 Kupang.

Kepala Balai Litbang Agama Semarang (BLAS), Prof. Dr. Koeswinarno, M.Hum dalam sambutannya mengungkapkan bahwa workshop tersebut menjadi bagian penting dari program penelitian dan pengembangan pendidikan agama dalam menebarkan nilai-nilai perdamaian bagi anak didik di sekolah. Diharapkan setelah mengikuti workshop ini para guru peserta workshop dapat menjadi agen perubahan dalam menanamkan semangat multikultural kepada anak didiknya.

Kepala Kementerian Agama Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Sarman Cornelius, dalam sambutan pembukaannya mengungkapkan bahwa selama ini muatan terbesar dalam pendidikan agama masih bersifat normatif kognitif, belum menyentuh pada bukan perilaku. Guru pendidikan agama cenderung mengajarkan kepada muridnya mengenai apa yang diyakininya sebagai satu-satunya kebenaran. Hal ini menjadikan anak memiliki eklusifisme beragama dan menganggap ajaran selain agamanya tidak benar. Oleh karena itu melalui workshop ini Ia berharap guru agama dapat merubah pola mengajar pendidikan agama dengan mengedepankan multikultural.

Salah satu fasilitator dalam workshop ini adalah Dr. Zainur Wula, S.Pd., M.Si. Dosen pada program studi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Kupang. Dalam pemaparannya Zainur menyatakan pendidikan kita masih banyak menekankan pada segi kognitif saja, apalagi hanya nilai-nilai ujian yang menjadi standar kelulusan. Akibatnya terjadi beragam tindakan yang tidak baik seperti tawuran, narkoba, pornografi, pornoaksi, geng motor, korupsi, ketidakjujuran, dan lain sebagainya.