BLAS Lakukan Uji Validasi Aplikasi Panduan Perjalanan Ibadah Haji Mandiri
  • 18 Maret 2021
  • 195x Dilihat
  • berita

BLAS Lakukan Uji Validasi Aplikasi Panduan Perjalanan Ibadah Haji Mandiri

(Salatiga,18 Maret 2021) Balai Litbang Agama Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan BLAS mengadakan uji validasi perdana hasil pengembangan bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan berupa aplikasi “Panduan Ibadah Haji Mandiri” berbasis mobile. Setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan penyusunan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu satu bulan, kegiatan pengembangan kali ini memasuki tahap uji validasi.

Tahap uji validasi ini sedianya juga akan dilaksanakan sebanyak 3 kali di berbagai tempat. Uji validasi edisi perdana ini bertempat di Kota Salatiga tepatnya di Hotel Grand Wahid Salatiga. Edisi berikutnya rencana akan diadakan di Kota Tegal dan Kota Yogyakarta pada pertengahan maret hingga awal april.

Dalam uji validasi pertama, H. Joko Tri Haryanto, M.S.I. selaku koordinator bidang bimas dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menguji hasil pengembangan BLA Semarang, menyusun buku panduan perjalanan ibadah haji. “Produk ini adalah sebagai pelengkap dari buku panduan dari Kementerian Agama. Buku manual selama perjalanan, seperti travel guide atau teknis perjalanan bagi jamaah haji”, ungkap Joko. Joko pun mengungkapkan bahwa banyak sekali problem yang dialami jamaah haji. “Kami mengharapkan saran dari semua berdasarkan pengalaman dari peserta, peserta akan diberi draft sebagai bahan pembahasan dan nantinya akan dibagi menjadi 5 kelompok siding komisi untuk perbaikan kedepannya” Pungkas Joko.

Kegiatan kali ini menghadirkan Narasumber Dr. H. Iman Fadhilah, M.Si dan Mustagfirin, M.Kom, keduanya dari Universitas Wahid Hasyim Semarang. Dalam paparannya, Iman Fadhilah mengatakan bahwa sebenarnya sudah banyak panduan mengenai perjalanan ibadah haji, namun secara teknis mesti ada perkembangan yang menjadi persoalan seperti persiapan keberangkatan dari rumah, fisik, mental, dan spiritual. Kemudian apa saja yang perlu dipersiapkan, jangan ada yang terlewat. Termasuk adat tradisi, misal walimatus safar, lalu puncak haji, di Mina Muzdalifah. Menjaga aurat juga menjadi masalah yang sering dihadapi jamaah haji. Selain itu menjaga sikap juga perlu diperhatikan.

Sementara Mustagfirin lebih menjelaskan secara teknis aplikasi tersebut seperti apa. Bahkan sudah diujikan ke perangkat mobile dan diperoleh review aplikasi tersebut. Sejatinya, panduan ini terdiri dari 3 yaitu buku panduan berbentuk hardcopy, lalu buku panduan dalam bentuk softcopy, dan terakhir aplikasi mobile phone itu sendiri. Untuk driver aplikasi sudah dibagikan melalui Google Drive, sebelum nantinya akan diunggah kedalam Play Store setelah melalui tahap penyempurnaan akhir. (BLAS/Ry*)