Penelitian ini akan mengkaji wacana yang diproduksi oleh para ulama, khususnya di media sosial Youtube dan Facebook. Kedua media sosial ini terdapat interaksi timbal balik antar pengguna (pengirim-penerima), baik yang ada di satu platform maupun lintas, seperti saling komentar, tanda suka dan tidak suka.
Demikian disampaikan Moch. Lukluil Maknun dalam Kegiatan Penyusunan Desain Operasional (DO) Penelitian Produksi Wacana Keagamaan Ulama di Media Sosial, di Hotel Azana Semarang, Jumat, (22/1). Ulil mengatakan penelitian ini akan melihat apakah Ulama moderat meng-counter wacana radikalisme atau sebaliknya.
“Isi ceramah yang diproduski ulama moderat yang diupload di dua media sosial, terlebih dulu dikelompokan,lalu translate ke dalam teks, kemudian setiap kalimat akan di analisis,” tandas Moch. Lukluil.
Sementara itu Dr. Nurul Hasfi, selaku narasumber mengatakan video ceramah yang akan dijadikan bahan penelitian, sebaiknya ditentukan periodenya. Video ceramah, dalam kurun waktu 2010 di youtube misal. Ini jelas, cara analisis nantinya akan sama.
Dalam penelitian kemukakan data empiris yaitu akun akun para ulama moderat yang menyampaikan wacana, bisa sebut beberapa nama akun yang aktif, dengan follower dan interaksi tinggi, memperkuat asumsi penelitian.
Sumber : Balai Litbang Agama Semarang
Penulis : Fathurozi
Editor : Fathurozi