Merekontruksi Buku Panduan Manasik haji
  • 7 Mei 2015
  • 178x Dilihat
  • berita

Merekontruksi Buku Panduan Manasik haji

Buku manasik haji dan umrah terbitan Kementerian Agama kurang efektif dari segi kemanfaatan. Hal ini disebabkan distribusi buku selalu terlambat, sehingga kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) lebih memilih tidak mengunakannya. Bahkan mereka lebih mengunakan buku panduan yang diterbitkan sendiri.

Hal ini dikatakan Roch Aris Hidayat dalam kegiatan seminar hasil penelitian “Evaluasi Buku Panduan Manasik Haji di Jawa Tengah” di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Kamis, (7/5).  Ia menambahkan buku manasik perlu di rekontruksi ulang. Namun terlebih dahulu harus melakukan mengklasifikasi isi buku secara tematik untuk memetakan permasalahan yang ada.

“Merekontruksi Buku tuntunan manasik haji, umrah, buku doa dan zikir manasik haji Kementerian Agama juga dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi atau penilaian buku tersebut pada aspek kegrafikaan dan aspek penyajiannya,” lanjut Aris.